Khamis, 8 Disember 2022

 

HADIS RINGKAS UNTUK TAZKIRAH DAN PENYUCIAN HATI

 

1-MALU HANYA KEPADA PERKARA YANG BAIK

 

Daripada ‘Imran bin Hasin RA berkata, bahawa Rasulullah SAW bersabda:

 

الحَيَاءُ لَا يَأْتِيْ إِلَّا بِخَيْرِ.

 

Maksudnya: Sifat malu itu tidak akan datang melainkan dengan perkara-perkara yang baik.

Al-Bukhari : 2117

2-JANGAN MARAH

 

Daripada Abi Hurairah RA berkata, Nabi SAW bersabda:

 

لَا تَغْضَبْفَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ: لَا تَغْضَبْ.

 

Maksudnya: Jangan marah, kemudian dia berlalu pergi dan kembali semula serta bertanya hal yang sama. Lantas, baginda bersabda: Jangan marah.

 

Al-Bukhari : 6116

3-MENGHORMATI UNTUK DIHORMATI

 

Daripada Abi Hurairah RA berkata, Rasulullah bersabda:

 

مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَم.

 

Maksudnya: Sesiapa yang tidak menghormati (menyayangi) orang lain, tidak akan dihormati (disayangi).

 

Al-Bukhari : 5997

4-JANGAN SOMBONG

 

Daripada Abdullah bin Mas’ud RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:

 

لَا يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كَانَ في قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ.

 

 

Maksudnya: Tidak akan masuk syurga sesiapa yang wujud sifat sombong di dalam hatinya meskipun sebesar zarah.

 

Muslim : 91

 

1. Hadis tentang Menuntut Ilmu

Ada dua pilihan hadis pendek tentang menuntu ilmu, yaitu:

أُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْدِ

"Utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi."

Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat,” (Ibnu Abdil Barr).

dan,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

"Tolabul ilmi faridhotun ala kulli muslimin wa Muslimah."

Artinya: “Menuntut ilmu wajib bagi tiap muslim dan Muslimah,” (HR. Ibnu Majah).

Baca Juga: 5+ Doa Meminta Kesembuhan, Insya Allah Diijabah Allah SWT!

2. Hadis Pendek tentang Keutamaan Mempelajari Alquran

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

"Khoirukum man ta’allamal qur’aana wa allamah."

Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya,” (HR. Bukhari no. 5027).

3. Hadis Pendek tentang Niat

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

"Innamal a’malu binniyat."

Artinya: “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya,” (HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907).

4. Hadis Pendek tentang Kasih Sayang

مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ

Man laa yarham laa yurham."

Artinya: “Barang siapa tidak menyayangi, tidak akan disayangi,” (HR Muslim).

5. Hadis Pendek tentang Kebersihan

الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيْمَانِ

"Atthohuru syatrul iman."

Artinya: “Kebersihan itu sebagian dari iman,” (HR Muslim).

6. Hadis Pendek tentang Berbuat Baik

كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ

"Kullu ma’rufin sodaqoh."

Artinya: “Setiap kebaikan adalah sedekah,” (HR Al Bukhari dan Muslim).

7. Hadis Pendek tentang Salat

الصلاة عماد الدين

"Assholatu imaduddin."

Artinya: “Salat adalah tiang agama,” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

8. Hadis tentang Nasihat

الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ

"Addinu nashihah"

Artinya: “Agama adalah nasehat,” (HR. Muslim).

9. Membaca Alquran

الماهر بالقران مع السفرة الكرام البررة

"Al mahiru bil qur’ani ma’as safarotil qiromil baroroh."

Artinya: “Orang yang pintar membaca Alquran akan tinggal bersama Jibril,” (HR. Bukhari Muslim).

10. Hadis tentang Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu

أَلْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الْأُمَّهَاتِ

"Al jannatu tahta aqdamil ummahat."

Artinya: “Surga itu ada dibawah telapak kaki Ibu," (diriwayatkan oleh An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad, dan disahihkan oleh Al-Hakim).

11. Hadis tentang Senyum

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيْكَ صَدَقَةٌ

"Tabassumuka fi wajhi akhika sodaqoh."

Artinya: “Senyum engkau dihadapan saudaramu adalah sedekah,” (HR at-Tirmidzi (no. 1956), Ibnu Hibban (no. 474 dan 529) dll, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, dan dinyatakan hasan oleh at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani dalam “ash-Shahihah” (no. 572).

12. Hadis Pendek tentang Meninggalkan Hal yang Tidak Berguna

مِنْ حُسْنِ الْإِسلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ

"Min husnil islamil mar’i tarquhu maa laa ya’ nih."

Artinya: “Sebagian dari kebaikan Islam, seseorang meninggalkan sesuatu yang tidak berguna,” (HR. Tirmidzi).

13. Hadis Pendek tentang Mencintai Sesama Muslim

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

"Laa yu’minu ahadukum hatta yuhibba liakhihi maa yuhibba linafsih."

Artinya: “Tidak sempurna iman seseorang, sehingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri,” (HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45).

14. Hadis tentang Silaturahmi

إِتَّقُوْااللهَ وَصِلُوْا أَرْحَامَكُمْ

"Ittaqulla hawashilu arhamakaum."

Artinya: “Bertaqwalah kepada Allah dan bersilaturrahimlah,” (Hadis Hasan, Riwayat Ibnu ‘Asakir. Lihat Shahiihul jaami’ no.108).

15. Hadis tentang Larangan Memutuskan Tali Silaturahmi

لايدخل الجنّة قاطع رحم

"Laa yadkhulul jannatu qoo tiurrahim."

Artinya: “Tidak masuk surga pemutus silaturrahim,” (HR. Imam Bukhari).

16. Hadis tentang Anjuran Berkata yang Baik

من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيراً أو ليصمت

"Man kaa na yu’minu billahi wal yaumil akhiri falyaqul khoiron auliyasmut."

Artinya: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka berkatalah yang baik atau diam,” (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad).

17. Hadis tentang Memuliakan Tamu

من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم ضيفه

"Man kaa na yu’minu billahi wal yaumil akhiri falyukrim dhoifah."

Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat maka hendaklah memuliakan tamu,” (HR. Bukhari).

18. Hadis tentang Sesama Muslim Bersaudara

الْمُسْلِمُ أَخُوا الْمُسْلِمِ

"Al muslimu akhul muslim."

Artinya: “Muslim itu saudara bagi muslim lainnya,” (Hadis Sahih Riwayat al-Bukhari: 2262).

19. Hadis tentang Sabar dan Pemaaf

افضل الايمان الصبر والسماحة

“Afdlotul iimaanisshobru wassamaahaah.”

Artinya: “Iman yang utama adalah sabar dan pemaaf,” (HR Bukhari dan Ad Dailami).

Baca Juga: Tata Cara dan Doa Sholat Dhuha untuk Melancarkan Rezeki, Yuk Hafalkan!

20. Hadis tentang Dosa Lisan

أَكْثَرُ خَطَايَا ابْنِ آدَمَ فىِ لِسَانِهِ

"Aktsaru khotoyabni aadama fii lisanih."

Artinya: “Kebanyakan dosa anak-anak Adam itu ada pada lisannya,” (HR ath-Thabraniy, Abu asy-Syaikh dan Ibnu Asakir. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan, lihat Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 1201, Silsilah al-Ahadis ash-Shahihah: 534 dan al-Adab: 396).

21. Hadis tentang Orang yang Mulia

اكرم الناس اتقاهم

"Akromunnaasi atqohum."

Artinya: “Orang yang paling mulia di antara kamu adalah yang paling bertakwa,” (Tafsir Ath Thobari, 21:386).

22. Hadis tentang Hartamu Milik Ayahmu

أنتَ ومالُكَ لابيك

"Anta wa maaluka li abiika."

Artinya: “Kamu dan hartamu milik ayahmu,” (HR. Ibnu Majah, no. 2292, dinilai sahih oleh Al-Albani).

23. Hadis tentang Menunjukkan Jalan kebaikan

الدال على الخير كفاعله

"Addaalu ‘alal khoiri kafaa ‘ilih."

Artinya: “Orang yang menunjukkan jalan kebaikan, mendapat pahala seperti yang melakukannya,” (H.R. Muslim no. 1893).

24. Hadis tentang Kedudukan Agama Islam

الإسلام يعلو ولا يعلى

"Al islaamu ya’lu wa la yu’la."

Artinya: “Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya,” (HR. Ad-Daruquthni (III/ 181 no. 3564), tahqiq Syaikh ‘Adil Ahmad ‘Abdul Maujud dan Syaikh ‘Ali Mu’awwadh, Darul Ma’rifah, th. 1422 H) dan al-Baihaqy (VI/205) dari Shahabat ‘Aidh bin ‘Amr al-Muzany Radhiyallahu anhu. Lihat Irwaa-ul Ghalil (V/106 no. 1268) oleh Syaikh al-Albany rahimahullah).

25. Hadis Pendek tentang Saling Memberi Hadiah

تَهَادُوْا تَحَابُّوْا

"Tahaadu tahabbu."

Artinya: “Saling memberi hadiahlah maka kalian akan saling mencintai,” (HR Al-Bukhari).

26. Hadis tentang Dunia Bagi Mu’min dan Kafir

الدنيا سجن لمؤمن وجنة لكافر

"Ad dunya sijnul mukmin wa jannatul kafir."

Artinya: “Dunia adalah penjara bagi mu’min dan surga bagi orang kafir,” (HR. Muslim).

27. Hadis tentang Berterima Kasih Kepada Manusia

مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ

"Manla yasykurinnasa laa yasykurillah."

Artinya: “Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti tidak bersyukur kepada Allah,” (H.R Ahmad dan Baihaqi).

28. Hadis tentang Menjaga Kehormatan Mukmin

المؤمن مرآة المؤمن

"Al mu’minu mir’a tul mu’min."

Artinya “Mu’min itu cermin bagi mu’min lainnya,” (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh Al-Albani).

29. Hadis tentang Masjid adalah Rumah Orang Beriman

المسجد بيت كل موءمن

“Al masjidu baitu kulli mu’min."

Artinya: “Masjid adalah rumah tiap mu’min," (Hadis Hasan, Riwayat Abu Nu’aim dalam kitab al-Hilyah, Lihat Shahiihul jaami’ no. 6702).

30. Hadis Pendek tentang Malu

ان خلق الإسلام الحياء

"An khulaqol islaama haya."

Artinya: “Sesungguhnya sebagian akhlaq Islam adalah rasa malu,” (Hadis dari Anas Bin Malik radiyallahu'anhu).

31. Hadis tentang Malu Sebagian dari Iman

اَلْحَيَاءُ مِنَ الْإِيْمَانِ

"Al haya’u minal iiman."

Artinya: “Malu adalah sebagian dari iman,” (HR. Bukhari dan Muslim).

32. Hadis tentang Iman dan Akhlak

اكمل المؤمنين ايمانا احسنهم خلقا

"Akmalul mu’miniina iimaanan ahsanuhum khuluqoo."

Artinya: “Orang yang sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya,” (HR. Muslim).

33. Hadis tentang Pencela

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةُ نَمَّامٌ

"Laa yadkhulul jannatu nammam."

Artinya: “Tidak masuk surga orang yang suka mencela,” (HR Muslim).

34. Hadis tentang Allah SWT Suka Hal yang Indah

إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ

"Innallaha jamiilun yuhibbuljamaal."

Artinya: “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan,” (HSR Muslim (no. 91).

35. Hadis tentang Tobat

الندم توبة

"An nadamu taubah."

Artinya: “Menyesal itu adalah tobat,” (HR Abu Dawud & Hakim).

36. Hadis tentang Duduk Dekat Rasulullah di Surga

اقربكم منى مجلسا يوم القيامة احسنكم خلقا

"Aqrobukum minni majlisan yaumal qiyamati ahsanukum khuluqoo."

Artinya: “Orang yang paling dekat denganku di surga adalah yang paling baik akhlaknya,” (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 2201).

37. Hadis tentang Tidak Menyakiti Mukmin

سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

"Sibaabul muslimi fusuuqun wa qitaaluhu kufr."

Artinya: “Mencaci seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran,” (diriwayatkan oleh Imam Bukhari (6044) dan Imam Muslim (64) dari jalur Zubaid bin al-Hāriṡ al-Yāmi al-Kūfi, dari Abu al-Wa`il al-Kūfi, dari Abdullah bin Mas’ud, dari Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wasallam).

38. Hadis tentang Tobat Membersihkan Dosa

التائب من الذنب كمن لا ذنب له

"Attaaibu minadz dzanbi kaman laa dzanba lahu."

Artinya: “Siapa bertaubat dari dosanya, seperti orang tak berdosa,” (Hadis diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dan Thabrani dan keduanya dari riwayat Abi Ubaidah bin Abdullah bin Mas'ud dari bapaknya. Dan ia tidak mendengar darinya. Dan para perawi Thabrani adalah sahih).

39. Hadis tentang Kalimat Thoyyibah

الكلمة الطيبة صدقة

"Al kalimatut thoyyibatu sodaqoh."

Artinya: “Berkata-kata baik adalah shadaqoh,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

40. Hadis tentang Jangan Suka Marah

لا تغضب ولك الجنة

"Laa taghdob walakal Jannah."

Artinya: “Janganlah kamu suka marah, maka bagimu surga,” (HR Ath-Thabrani).

41. Hadis tentang Rasa Ragu

دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيْبُكَ

“Da’maa yariibuka ila maa yariibuka.”

Artinya: “Tinggalkan apa yang engkau ragukan dan kerjakan apa yang engkau tidak ragu,” (HR. Tirmidzi dan An Nasa’i, dan Tirmidzi mengatakan: hadis hasan shahih).

42. Hadis tentang Memilih Teman

الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Arrajulu ‘ala diini khalilii fal yandzhur ahadukum man yukhalil.”

Artinya: “Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman,” (Hadis hasan, diriwayatkan oleh Tirmiżi).

43. Hadis tentang Berharap

اِنَّ لَكَ مَا احْتَسَبْتَ

“Innalaka mah-tasabta!”

Artinya: “Sungguh bagimu apa yang engkau harapkan!” (Shahih: Muslim 663).

44. Hadis tentang Ilmu

قيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِ

“Qayyidul ‘ilmaa bil kitabi.”

Artinya: “Jagalah ilmu dengan menulis,” (Shahih Al-Jami’, no.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih).

45. Hadis tentang Silaturahmi dan Rezeki

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَليَصِلْ رَحِمَهُ

“Man ahabba ayyubsatha lahu firrizqihi, wa anyunsa’ a lahu fii atsrihi fal yashil rahimahu.”

Artinya: “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahim,” (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori).

Baca Juga: 114 Daftar Surah Alquran dan Artinya serta Keutamaan Membaca Alquran yang Wajib Dipahami

Beberapa hadis pendek ini akan mudah dihafal oleh Si Kecil. Berikan pemahaman tentang maknanya yang penuh nilai-nilai baik kehidupan.

BEBERAPA HADIS PILIHAN BUAT TAZKIRAH

 

نَضَّرَ اللهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيْثًا فَبَلَّغَهُ ﴿رواه أحمد وأبو داود والترمذي وغيرهم وصححه الألباني﴾

"Allah membuat cerah (muka) seorang yang mendengarkan (hadits) dari kami, kemudian menyampaikannya." (Hadits Shahih, HR. Ahmad, Abu Dawud)

 

1.      Ilmu Tanpa Kedatangan Makna Ke Dalam Diri

 

عن علي بن أبي طالب قال: لاَ خَيْرَ فِي عِبَادَةٍ لاَ فِقْهَ فِيهَا، وَلاَ فِي قِرَاءَةِ لاَ تَدَبُّرَ فِيهَا، وَلاَ فِي عِلْمٍ لاَ تَفَهُّمْ.

Sayyidina Ali (r.a) berkata,   "tidak ada kebaikan dalam ibadat tanpa feqh padanya, dan tidak dalam pembacaan tanpa 'memerhatikan kandungannya' (tadabbur), dan tidak dalam ilmu tanpa memahaminya".

 

  • Memperolehi natijah kedatangan makna ke dalam diri daripada apa sahaja yang kita lakukan akan mempertingkatkan kita ke suatu maqam melebihi orang-orang lain.   Justeru, ikhtiarkan agar apa sahaja yang kita lakukan ianya memberi makna dan mendatangkan kebaikan pada diri.

 

 

2.       Kembali merujuk Sumber Asli Agama: Al-Qur'an & As-sunnah

 

فَإِنّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كَثِيراً، فَعَلَيْكُم بِسُنّتِي وَسُنّةِ الْخُلَفَاء الرّاشِدِينَ المَهْدِيّينَ تَمَسّكُوا بِهَا، وَعَضّوا عَلَيْهَا بِالنّوَاجِذِ، وَإِيّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأمُورِ، فَإِنّ كُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَة.ٌ

"Sesungguhnya sesiapa yang hidup selepasku akan melihat perselisihan yang banyak.  Maka hendaklah kalian berpegang kepada sunnahku dan sunnah al-khulafa al-Rasyidin al-Mahdiyyin (mendapat petunjuk).   Berpeganglah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham.  Jauhilah kamu perkara-perkara yang diada-adakan (dalam agama) kerana setiap yang diada-adakan itu adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat".   Al-hadis oleh Abu Daud, al-Tirmizi (hadis hasan sahih), Ibn Majah, al-Darimi, Ibn Hibban, al-Hakim (hadis sahih), dan al_Imam al-Zahabi.

 

  • Mungkin sangat tepat untuk kita sebarkan hadis ini kepada pelbagai bentuk pemikiran yang saling bercanggah dewasa ini.   Apakah pelbagai dakwaan mengenai Islam hari ini yang diberi pelbagai warna dan bentuk asalnya dari nas yang diterima agama (khususnya yang dibawa oleh fahaman Islam liberal, SiS dan lain-lain)?
  • Kita juga perlu pertingkatkan ilmu untuk beramal dengan mengetahui sumber-sumber amalan kita.
  • Pada masa yang sama, tidak perlu mempertikaikan amalan-amalan orang lain tanpa benar-benar   memahami kaedah dan maslahatnya.  Jika ada orang mempertikaikan kita, maklumkan bahawa kita akan cuba mendalaminya tetapi kita juga tidak boleh terus 'bertaqlid' dengan dakwaannya!

3.      Kuasailah Masa!

 

"قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: "لاَ تَقُومُ السّاعَةُ حَتّى يَتَقَارَبَ الزّمَانُ وَتَكُونَ السّنَةُ كَالشّهْرِ، وَالشّهْرُ كَالْجُمُعَةِ، وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَاليَوْمِ، وَيَكُونَ اليَوْمُ كَالسّاعَةِ، وَتَكُونَ السّاعَةُ كَالضّرْمَةِ بِالنّارِ ".

Bersabda Rasulullah s.a.w, Tidak akan terjadi   kiamat sehingga masa menjadi singkat, maka setahun dirasakan seperti sebulan, dan sebulan dirasakan seperti seminggu, dan seminggu dirasakan seperti sehari, dan sehari dirasakan seperti sejam dan sejam dirasakan seperti satu pecikan api".

 

  • Masa sangat pantas berlalu dan tanpa disedari kita semakin tua dan menghampiri kedatangan maut (meninggalkan dunia yang kita seronok), lebih buruk lagi bila kita hanya tersedar masa maut menjemput ajal.
  • Seperti putaran ganas (vicious circle), Masa Sudah Menguasai Kita, Buka Kita Yang Menguasai Masa (sebahagian besar aktiviti kita ditentukan oleh kesibukan yang tidak ada habisnya)!
  • Memang tidak mudah menguasai masa (jika tidak, tidak berlambaklah buku pengurusan masa di pasaran).
  • Salah satu pra-syarat penting pengurusan masa yang berkesan adalah memiliki kekuatan dan kejelasan destinasi.   Apa yang kita hendak jadi untuk suatu masa nanti; ibadat kita kepada Allah, pengorbanan kita kepada perjuangan di jalanNya, peranan kita dalam pendidikan keluarga, keilmuan kita,   dan sebagainya.
  • Keluarlah dari 'putaran ganas' beberapa ketika, binalah modus operadi kepada pengurusan hala tuju yang mendapat keredhaan Allah (dengan memberi saham secukupnya).

 

 

4.      Ganjaran Ketinggian darjat Pejuang Agama

 

قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِهِ كُلُّ دَرَجَتَيْنِ مَا بَيْنَهُمَا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

Sabda Rasulullah s.a.w, Sesungguhnya di dalam Syurga terdapat seratus darjat yang disediakan Allah kepada pejuang-pejuang di jalanNya.   Setiap antara dua darjat seumpama antara langit dan bumi.

 

  • Sesungguhnya sungguh besar ganjaran kepada mereka yang bekerja di jalan Allah.
  • Walaupun kita kerap mengatakan terdapat banyak cara untuk kita menjadi hamba Allah yang diredhaiNya, namun setiap cara tersebut mempunyai nilai yang berbeza antara satu sama lain.
  • Sudah tentu berbeza antara orang yang berkorban menginfak dirinya sepenuh masa di jalan Allah dengan orang yang bekerja di pejabat kerajaan.   (juga sebagai satu sanggahan untuk mudah-mudah kita mengatakan orang yang membuat lebuh-raya juga menjalankan jihad yang besar)
  • Justeru, setiap kita perlu perlu cari jalan untuk pertingkatkan darjat (bimbang-bimbang darjat terendah pun kita tidak mampu mendapatnya).

 

 

5.      Pejuang Islam Akan Dipandang Pelik

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيباً وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيباً، فَطُوبىَ لِلْغُرَبَاءِ

Islam itu bermula dengan asing dan ianya akan berakhir dengan asing.   Maka untunglah orang yang 'asing' itu.

 

  • Ini adalah sunnah perjuangan.   Tidak mudah untuk terus berjuang kecuali orang-orang yang menyakini risalah yang dibawanya – risalah yang benar.

 

 

6.      Kasihanilah semua orang

اِرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

Kasihanilah kamu orang yang ada di bumi, agar kasih pula kepada engkau tuhan yang di langit.   - hadis Abu Daud dan Tarmizi

 

  • Dai yang baik seharusnya bermula dengan rasa kasih kepada semua orang dan insyaAllah Allah akan mengasihi kita semua.
  • Alangkah indahnya Islam itu kepada orang-ramai jika hadis ini diamalkan.

 

 

7.      Adab Menuntut Ilmu

لا تتعلموا العلم لتباهوا به العلماء ولتماروا به السفهاء ولتصرفوا به وجوه الناس إليكم فمن فعل ذلك فهو في النار. حديث الحافظ العراقي

Janganlah menuntut ilmu untuk berdebat dengan para ulama.   Dan (janganlah menuntut ilmu) untuk memperlekehkan orang yang jahil.  Dan (janganlah menuntut ilmu) untuk memalingkan orang kepada mu (menunjukkan kehebatanmu).   Maka barangsiapa melakukan demikian, maka di dalam nerakalah (tempatnya).

 

  • Ramai yang merasa menuntut ilmu tidak perlu kesungguhan kerana melihat ramai juga yang berilmu tetapi menjadi sombong – insyaAllah kalau ada hadis seumpama ini ilmu kita akan sangat berfaedah kepada kita.

 

 

8.      Segala-galanya Bermula di hati

"إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمُ وَلاَ إِلَىَ صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَىَ قُلُوبِكُمْ"

"Sesungguhnya Allah ta'ala itu tidak melihat kepada tubuh-tubuh kamu, tidak pula kepada bentuk rupamu, tetapi Dia melihat kepada hati-hatimu sekalian" – sahih Muslim.

 

 

9.      Apakah Kita Sudah Benar-Benar Ikhlas?

مِنْ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: "ان أَوَّلَ النّاسِ يُقْضَى لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَلاَثَةٌ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: قَاتَلْتُ فِيكَ حَتّى اسْتُشْهِدْتُ قَالَ: كَذَبْتَ وَلَكِنّكَ قَاتَلْتَ لِيُقَالَ فُلاَنٌ جَرِيءٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتّى أُلْقِيَ فِي النّارِ وَرَجُلٌ تَعَلّمَ الْعِلْمَ وَعَلّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ قَالَ: كَذَبْتَ وَلَكِنّكَ تَعَلّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ قَارِىءٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتّى أُلْقِيَ فِي النّارِ وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللّهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا فَقَالَ: مَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبّ". قَالَ أَبُو عَبْدِ الرّحْمَنِ: وَلَمْ أَفْهَمْ تُحِبّ "كَمَا أَرَدْتُ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إلاّ أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ قَالَ: كَذَبْتَ وَلَكِنْ لِيُقَالَ إنّهُ جَوَادٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ فَأُلْقِيَ فِي النّارِ ".

 

Dari Abu Hurairah (r.a) beliau berkata: aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:

"Manusia yang pertama diadili di hari kiamat ialah seorang lelaki mati syahid.   Dia dibawa (mengadap Allah) dan Allah memperkenalkannya kepadanya akan kurniaNya dan dia akan mengenalinya (kurniaan-kurniaan).  Allah mengatakan kepadanya, Apakah yang telah kamu lakukan tentangnya?   Jawabnya:  aku telah berjuang untuk Engkau sehingga aku syahid.  Allah mengatakan kepadanya: engkau dusta, tetapi engkau sebenarnya berjuang supaya dikatakan orang perkasa dan orang telahpun mengatakan demikian.   Kemudian diperintahkan supaya diheret atas mukanya sehingga dicampakkan ke dalam neraka.

 

Dan orang yang lain seorang lelaki yang mempelajari ilmu (agama) dan mengajarkannya serta dia membaca al-Qur'an.   Dia dibawa (mengadap Allah) dan Allah memperkenalkan kepadanya akan kurniaNya dan dia akan mengenalinya (kurniaan-kurniaan). Allah mengatakan kepadanya,   Apakah yang telah kamu lakukan tentangnya?  Dia menjawab:  saya telah mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan saya membaca al-Qur'an untuk engkau.   Allah mengatakan: kamu dusta, tetapi sebenarnya kamu mempelajari ilmu supaya dikatakan orang alim dan engkau membaca al-Qur'an untuk dikatakan, dia itu qari', dan orang telahpun berkata demikian.   Kemudian diperintahkan supaya diheret atas mukanya sehingga dicampakkan ke dalam neraka.

 

Dan (seorang lain) orang yang Allah berikan segala jenis harta kepadanya.   Dia dibawa (mengadap Allah) dan Allah memperkenalkan kepadanya akan kurniaNya dan dia mengenalinya (kurnia-kurniaanNya). Allah mengatakan kepadanya,   Apakah yang telah kamu lakukan tentangnya?  Dia menjawab:  saya tidak meninggalkan apa jua jalan yang Engkau suka dibelanjakan padanya kecuali saya belanjakan padanya untuk Engkau.   Allah mengatakan: Engkau dusta, tetapi sebenarnya engkau lakukan itu supaya dikatakan dia itu pemurah, dan orang telahpun berkata demikian.  Kemudian diperintahkan supaya diheret atas mukanya sehingga dicampakkan ke dalam neraka.

 

Hadis Muslim, Tarmizi, Nasa'i.

 

 

Hati bersih hidup bahagia.

 

1 . Jangan cari salah orang. Salah sendiri banyak pun kita tidak sedar.

 

2 . Jangan hina orang . Allah tidak pernah hina kita.

 

3 . Jangan buka aib orang . Allah simpan aib kita sampai hari akhirat.

 

4 . Jangan perlekehkan orang . Allah hargai setiap usaha hambaNya.

 

5 . Jangan mengata orang . Mana tahu masa depan orang yang kita kata itulah yang akan menolong kita dalam kesusahan.

 

6 . Jangan sakitkan hati orang . Doa orang yang teraniaya itu makbul.

 

7 . Jangan bangga dengan amal ibadah kita . Hanya Allah yang tahu amal tersebut diterima atau tidak.

 

8 . Jangan sombong dengan apa yg kita ada . Allah boleh tarik bila-bila masa.

 

9 . Jangan bandingkan orang lain dengan kita . Allah bagi rezeki setiap orang itu berbeza.

 

10 . Jangan sedih dengan kekurangan kita . Allah tahu apa yang terbaik untuk hambaNya.

 

Renung-renungkan dan sama-sama kita muhasabah diri.

  JAUHI BERSANGKA BURUK SESAMA MUSLIM Manusia juga mempunyai sikap yang lemah dan suka berbantah dalam perkara berbentuk kebenaran seperti...